Thursday, April 24, 2008

Ma'hadi Jannati

Cinta itu ada ketika kelembutan dan kejujuran selalu didahulukan, kasih itu ada ketika saling mengayomi dan peduli, jiwa akan selalu terang ketika sinar keislaman telah bersemayam dalam setiap jiwa manusia, ketentraman jiwa akan tiba bila kita sadar siapa kita, renungkanlah dalam hati bahwa tujuan yang paling akhir adalah ridho ilahi mukan materi, berdoalah agar ditetapkan hati untuk selalu bersujud kepadanya, engkau lah santri yang diberi keutamaan menjaga kebenaran dimuka bumi, engkau lah santri yg pada dirimu telah bersemayam sinar ketauladanan, cinta, kasih dan setia kawan, engkau santri saat engkau berada dalam kota santri dan sampai saat ini engkau masih akan tetap menjadi santri, jiwamu adalah jiwa santri, jangan pernah menafikan sebuah hakiki
rasakanlah ketenangan hati ketika engkau memasuki kota santri yang penuh keharuman islam, ketakwaan, jauh dari kemaksiatan, kau telah diberi patri dalam sanubari, mulai dan selamat datang dikota santri, sambutlah kemenangan hati.....!

dalam kamarmu terdapat sahabat yang selalu bernyanyi malantunkan kitab suci, suaranya indah menggugah hati, dialah sahabat semati dalam islam, selamilah persahabatan ini sepanjang keinginan hatimu, penuhilah dahaga ilmu yang selama ini kau cari



Ingatlah rosul, beliau berjuang untuk menegakkan islam yang menjujung tinggi ilmu pengetahuan, semua tersedia, kesulitanmu tak setingkat dengan apa yang dihadapai penghulu nabi saat itu, kini ilmu itu menanti dan sangat merindukan tanganmu untuk menyambutnya, belajarlah.....!!

Allah maha besar, setiap orang mengagungkan, mengikrarkan namanya siang dan malam, mereka berlomba mendapatkan keridhoan, pakailah sarungmu, rapikan koko-mu, letakan sajadah dipundakmu, bawa Al Quranmu, harumkan pakaianmu, bersegeralah menuju keridhoanNya, rasakan nikmatnya sholat, dan rasakan getaran jiwamu yang menangis merindukan kasih sayangnya, Allah Maha Besar...!


Akal yang sehat itu terdapat pada badan yang sehat, berolah raga membuatmu cemerlang, kuat dan tangkas, lihat semua sudah ada dan tinggal kau manfaatkan semuanya.....!!!!

Hijau, sejuk, permai, Innallaha jamilun wayuhibbul Jammal, pohon hijau itu melambai-lambai, daunya berzikir mengagunggkan asma Allah, tak sedetikpun mereka lupa, meski angin deras menerpanya...!!!

Putih itu suci, sesuci hati yang rindu pada illahi robbi, serentak, bergerak, kompak, seirama bersama, layaknya barisan mujahiddin melawan orang-orang kafir, memperjuangkan keagungan Islam, maju jangan melihat kebelakang kita adalah santri pejuang....!!!


Sekian lama kita lewati kebersamaan ini, separuh masa telah berlalu, kerinduan dan kasih sayang ini telah melekat dan bersemi, pondokku, kau ibarat benih yang tumbuh dalam hati, yang menjadi besar,rantingmu menjulang keangkasa atas nama ilmu, daunmu rimbun hijau dan menaungi kami dari setiap kegundahan hati, aku tenang bersamamu, kau berikan aku teman yang setia menolongku dalam memperjuangkan jalanMu......kebersamaan ini akan abadi selamanya....!!!

terima kasih guruku, budimu menjulang tinggi, kau ibarat niur yang melambai memberi kesejukan, kau bukan mengajar untuk imbalan, kau mengajar dengan keikhlasan, kau habiskan masamu untuk hidup dalam lingkungan kami, dari satu generasi kegenerasi yang lain, ilmu yang kau beri kini dapat kerasakan manisnya, menjadi penopang hidupku dan penunjuk jalanku.......!!


kini tiba saatnya kau mengamanatkanku, kau katakan padaku kalau masaku telah cukup, dan aku suruh aku turun gunung, menempuh dunia lembah yang aku pikir sangat menakutkan, apa aku sudah siap...? kau beri aku tanggung jawab baru, kau bilang aku mampu....masih kurasakan tanganmu dipundakku, kau berikan aku semangat perjuangan....kau anugrahkan kesantrian padaku...!
kini aku pergi meninggalkanmu, mataku tak mampu membendung airmata, aku masih ingin tinggal denganmu, tapi kau bilang aku harus berjuang diluar sana, di dunia yang lebih luas, dunia yang penuh huru hara, dunia yang penuh pengingkaran, aku takut tak mampu melawannya,,tapi engkau tetap percaya...! guruku..temanku...kalian adalah jiwaku, nama kalian akan menjadi sejarah yang tak akan pernah hilang dalam hatiku....aku akan merindukanmu......kini aku menjadi santri yang kaffah......sekali santri tetap akan menjadi santri....!!!
Inilah kami, para santri, muridmu dulu..kami rasakan manfaat semua yang telah kau beri, sungguh berharga semuanya, adakah kami akan kembali bersama kalian, kami merindukan kalian.....salam kami dari NEGRI GANDHI...kami tetap SANTRI






Baca Selanjutnya!

Sunday, April 20, 2008

Wihdatul Wujud Versus Materialisme


Dua kata yang sangat bertentangan, namun mempunyai pautan makna yang cukup jelas, terutama pengaruhnya dalam membentuk keyakinan manusia, islam sebagai agama penegak integrasi antara metafisis dan materi, yang mengutamakan keseimbangan dalam hidup yang universal, tanpa mendukung dan mengatasnamakan golongan atau batasan geografis, menciptakan tatanan sosial yang unggul, yang mengatur seluruh rotasi kehidupan dan setiap elemen yang melekat dalam kehidupan manusia, islam mengajarkan perpaduan antara jiwa yang dhoif dengan unsur ketuhanan, ketidakkuasaan manusia terhadap kekuatan tunggal Sang pencipta alam semesta, dan tidak bisa dipungkiri islam juga sebuah agama yang memiliki nilai rasionalisme yang mendukung setiap konsep ketuhanan, islam tidak pernah bertentangan dengan ilmu pengetahuan seperti halnya yang terjadi oleh bangsa eropa di akhir abad ke 18 hingga seterusnya, islam mendukung dan memadukan nilai-nilai ketuhanan dengan perkembangan ilmu alam, yang pada dasarnya mendukung terungkapnya kebesaran dan kebenaran Tuhan akan ciptaannya, membuka lebar-lebar mata para saintis dengan apa yang telah mereka ketemukan dengan berbagai eksperimen dan analisa, islam menganjurkan dan mendukung pengetahuan dan pengajaran dan meletakannya ditingkat paling tinggi.


Rasul Sang pembawa risalah kebenaran, adalah cerminan cendikiawan yang pertama kali menghargai ilmu pengetahuan, tak jarang dari setiap tawanan perang yang disandra mendapat perlakuan yang amat menakjubkan, tawanan perang mana yang tidak berhenti darahnya ketika harus berada dikandang musuh, tawanan perang mana yang tidak terhenti denyut jantungnya ketika harus berada dalam sekapan lawan, hanya tawanan perang muslim sajalah yang merasakan sebuah keadilan meskipun dalam cengkraman, mereka diminta untuk mengajarkan anak-anak kaum muslimin membaca, dan mengajarkan ilmu-ilmu dasar lainnya, dan setelah tugas mereka selesai mereka terbebas, dan tak jarang diantara mereka mengucapkan kalimat sahadat dan memeluk islam, karena merasakan langsung ketakjuban dan penghargaan islam terhadap pengetahuan dan pengajaran.


Disisi lain apa yang terjadi dibelahan dunia eropa, nilai-nilai agama sama sekali tidak memberikan sebuah cahaya keilmuan, para menguasa gereja dan monasteries sama sekali mendukung kedangkalan akal dan pengetahuan, sungguh mereka menafikan kebenaran tuhan, pada abad pertengahan ketika para paus duduk diatas singgasana kepemimpinan dan memanipulasi kemurnian Isya almasih, memberikan fatwa-fatwa yang bertentangan dengan hakikat kebenaran agama, demi mempertahankan posisi mereka, dan menyisipkan dalam kitab mereka pengetahuan topology untuk dan kekhurafatan yang dibungkus oleh filsafat-filsafat yang indah dan dibumbui dengan retorika indah, yang sama sekali tidak valid. Pengampunan dosa dan sertifikat pengesahan untuk melakukan pekerjaan yang mungkar bisa dijual belikan, menumpuk harta demi kepentingan pribadi para paus, sungguh diluar dan jauh dari jalan kebenaran, paus punya hak peto memberikan pengampunan dosa sesuai kemampuan pengikutnya memberikan imbalan, sehingga rasa takut untuk berbuat kezaliman hilang dari permukaan bumi, doktrin-doktrin yang sengaja dibuat oleh para paus yang zolim bersandar kepada kepentingan dan kekuasaan, menentang secara frontal perkembangan ilmu pengetahuan dan pengajaran, kondisi ini malah menimbulkan kericuhan yang tambah parah dan kehancuran yang mendalam dalam diri setiap penganut ajaran Kristen, yang akhirnya masyarakat Eropa terpecah menajadi dua golonga besar pada abad 19 yaitu diantara mereka yang mendukung perkembanga ilmu pengetahuan, dan melawan otoritas kekuasaan agama, dan dilain pihak mereka yang tetap berada dalam belenggu kekuasaan Kristen orthodox. Keduanya salig bertikai dan pertumpahan darah tak terelakan, tercatat dalam sejarah dua ratus ribu pendukung ilmu pengetahuan dibunuh dengan cara yang tidak berperikemanusiaan, dengan cara dibakar, ditenggelamkan dengan kaki dan tangan terbelenggu, dan ada pula yang mati tanpa sempat mengeluarkan darah yaitu melalui cara dibakar. Sementara dua puluh tiga ribu yang lain dipenjarakan. Termasuk penemu rotasi bumi Galileo yang dieksekusi oleh penguasa gereja karena dianggap teorinya berlawanan dengan konsep keagamaan, bahkan para monasteries memberikan fatwa kepada siapa saja yang melukakan dan mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan segala eksperimen dan analisa sebagai kafir dan wajib dimusnahkan.


Sejarah yang tak bisa dinafikan, sejarah yang menggambarkan dengan jelas pertikaian antara agama dan pengetahuan, ibarat minyak yang tak mungin bersatu dengan air, dua pola pemikiran yang memberikan bentuk anutan buta dan kedangkalan pikiran kepada pengikut orthodox Kristen dibawah pimpinan paulus, dan jiwa materialisme kepada kaum ilmuan barat yang tidak pernah mengakui adanya campur tangan tuhan dalam alam ini, dunia ini dalam pandangan mereka adalah absolutisme materi yang mendominasi, pengetahuan yang berkaitan dengan metafisik dianggap penemuan yang kolot dan tidak berbobot dan jauh dari nilai-nilai ilmiah, sungguh merupakan abad jahiliah, yang identik dengan paganisme, memang pada dasarnya mereka adalah darah daging dan keturunan bangsa yunani dan roma yang mempertuhankan materi dan paganisme, dan tak percaya akan keesaan tuhan.


Pertengahan abad ke-19 merupakan puncak pertikaian antara dua golongan tersebut, seandainya saja cahaya hati mereka tidak bercampur dengan kedengkian dan kekhurafatan niscaya cahaya islam akan dapat bersemi dalam diri mereka, namun tuhan berkhendak lain, para paus melakukan segala cara untuk menjauhkan umatnya kepada kebenaran islam.


Didunia timur islam sendiri mangalami stagnasi ilmu pengetahuan, kelesuan ini disebabkan berbagai factor internal dan eksternal kekhalifahan islam di atas naungan turki ustmani. Lagi-lagi haus kekuasaan para pemimipin menjadi benih kemunduran akhlaq muslimin, kebanggaan dengan apa yang telah dicapai menimbulkan kelemahan dan memberikan kesempatan kepada pihak musuh menyiapkan perlawanan, dalam setiap bidang dan tatanan kehidupan, persatuan terancam dan perang antara kabilah-kabilah arab kembali pecah, ketidak seimbangan politik dan sosial akibat kelalain penguasa. Cahaya islam meredup, sehingga jangankan memberi cahaya kepada dunia yang berada dalam kegelapan, menyinari diri sendiri saja niscaya cahayanya tak cukup. Muslim terjebak perang saudara merebutkan kekhalifahan dan kedudukan. Dan keadaan ini dimanfaat kan oleh kaum kafir untuk meruntuhkan kekuasaan islam, dan akhirnya berhasil dengan menjatuhkan kekuasaan Turki Ustmani, dan system khalifah musnah ditelan bumi, tak ada seorangpun yang pantas disebut khalifah yang memegang panji-panji islam. Dan turki menjadi satu Negara yang mengagung-agungkan demokrasi yang sekuler, jauh dari tatanan islam, melarang segala symbol-symbol keislaman, karena dianggap menyalahi nilai-nilai sekularisme, sebenarnya mana yang benar Sekularisme menyalahi islam atau sebaliknya


Meskipun demikian islam bukanlah sabuah agama yang hanya menjadi alat untuk mencapai kekuasaan sebuah bangsa, islam merupakan kekuasaan yang universal, yang memadukan antara metafisik dan rasionalisme, tak pernah keduanya bertentangan satu sama lainya, sebaliknya keduanya saling melengkapi, dan saling membuktikan kebesaran sang maha kuasa, sang maha memiliki segala ilmu.


Saat ini materialisme telah menjadi penguasa dibarat, nilai-nilai ketuhanan telah lama hilang dalam diri mereka, cahaya nasrani dan isya almasih telah meredup dan hilang ditelan gelapnya malam, bibit-bibit materialime sudah tumbuh besar menjadi pohon yang rimbun dan melindungi bangsa barat dari sinar kebenaran, kekuasaan geraja jatuh dari kancah perpolitikan, gereja tak ubahnya sebuah agama yang hanya mengatur hubungan individu dengan tuhan, tanpa punya kekuasaan didunia, gereja hanya sebagai pelarian bagi koruptor-koruptor, pembunuh, penjinah-penjinah, dan para pembuat dosa untuk memohon keampunan dengan menyodorkan segempok uang, yang diberikan kepada pendeta dari lubang yang tertutup jaring-jaring hijab. Kini nilai-nilai moral dikuasai oleh materialisme, dan bersemayam dalam jiwa orang-orang barat.
Perjuangan melawan musuh dengan mengangkat pedang telah berakhir, kini kita dihadapkan dengan perjuangan melawan materialisme yang tumbuh subur dalam jiwa-jiwa orang kafir yang tak pernah sekalipun memikirkan spiritualisme dan kehidupan setelah mati, semoboyan mereka “jangan pernah memikirkan akhirat dan segala konsekuensinya maka yang demikian itu akan menghilangkan jiwa semangat dan etos kerja” mereka tidak sadar tanpa dipikirkanpun akhirat pasti akan datang dan kematian akan menghampiri setiap makhluk yang ada di bumi, meskipun kalian berlindung dalam dalam benteng yang paling besar, atau sekalipun kalian bersembunyi dalam lubang semut sekalipun maut pasti akan menyapamu.


Baca Selanjutnya!

Saturday, April 19, 2008

Dunia Rindukan Rasulullah



Perpecahan tak dapat dihentikan, perang antara ideology menjadi bahan utama setiap perbincangan kaum inteletualis, pertumpahan darah tak terelakan, orang-orang tak berdosa menjadi santapan senjata, setiap golongan mamaksakan kehendak dan membenarkan tujuan masing-masing tak jarang sampai harus menghunus pedang hanya sekedar untuk menakuti atau dijadikan tameng keangkuhan yang berlebihan, inilah pengaruh ta’asub yang tidak wajar, dunia semakin tua, catatan sejarah hampir penuh, tinta penggores kitab sejarah hampir kering, generasi silih berganti tiada henti namun dimanakah letak kesempurnaan hidup itu yang meberikan kebahagiaan, kedamaian, cinta kasih persaudaraan, jauh dari tamak dan dengki, yang menyebarkan cahaya keindahan kepada seluruh manusia seantero jagad ini.

Benarkah kemunduran islam penyebabnya? Apakah yang menyebabkan kemunduran itu? Sehingga kita umat islam saat ini menanggung penderitaan yang sangat parah, umat islam ibarat kehilangan kekuasaan dan selalu tunduk kepada para kafir yang merajalela mengobrak abrik kesatuan dan kejayaan islam yang sejak ratusan tahun lalu unggul sebagai peradaban nomor satu didunia, siapa yang salah? Saat ini bangsa-bangsa kafir tertawa seraya menghina kemunduruan umat islam, bangsa Israel yang picik terus menyayat-nyayat daging umat dengan sembilu kelicikannya, dan melemparkannya untuk jadi santapan binatang pelharaanya, merebut dan merampok jiwa, harta, tanah air umat islam.

Ukwah islamiyah hanya tinggal nama, panji-panji yang selama ini dibanggakan dan jadi senjata mulai pupus dan akhirnya hangus ditelan matrealisme yang berkuasa, bangsa barat yang menganggap imperialisme islam sebagai model kehidupan yang kolot dan tidak sesuai dengan zaman modern berusaha menanamkan benih kekafiran mereka, dengan mengatas namakan demokrasi, yang sampai saat ini tidak terbukti keberhasilanya, bertopeng pahlawan tapi berjiwa lawan, ibarat anjing peliharaan yang patuh kepada tuan sang pemberi tulang dan menggigit apabila tak diberi makan, mereka tidaklebih dari seorang dermawan yang menginginkan imbalan dari pemberian. Menjerat islam dari setiap elemen dan segmen kehidupan, sehingga umat islam lumpuh dan candu akan obat yang diberikan bangsa barat.

Namun demikian tak ada untungnya kita terus mengeluh dan menerima nasib, perpecahan dalam islam itu sendiri yang telah membuat kita lemah dan mudah digrogoti oleh lawan, berapa orang dari keluarga kita dari setiap atap rumah yang tidak melaksanakan ibadah, itulahbenih penyakit yang berbahaya, kita pecah ibarat rumahtangga yang tak bisa dipertahankan keutuhannya, ibarat perceraian seorang suami dan istri hanya disebabkan perbedaan selera makan, permusuhan antara bapak dan anak hanya karena punya hobi yang sama, perselisihan yang terjadi dalam diri islam inilah yang menanamkan benih kelemahan yang akhirnya dipupuk oleh bangsa barat sehingga benih itu tumbuh dan berakar kuat dalam jiwa umat muslim, kita hanya bisa melihat dan prihatin melihat kehormatan saudara kita diinjak-injak, agama terhinakan oleh kekejaman bangsa kafir yang berniat menhancurkan ukwah kita, ibarat saudara perempuan kita diperkosa dan kita hanya menutup mata, bukan karena kita tidak bisa bertindak melawan kemungkaran tersebut, bukan karena kita tidak bisa melawan kebiadaban itu, tapi karena belenggu yang diikatkan dalam bentuk matrealisis, kenyamanan, kekayaan harta benda dan kehormatan kedudukan yang tinggi membuat kita umat islam yang saudara kita tertindas diam seribu bahasa, mata menangis tapi hati bahagia, dahi berkerut tapi dada terbuka.

Bukankah rasulullah datang dan menyebarkan agama Allah dengan bermodalkan harta benda, kehormata dan nyawa, lupakah kita umat islam adalah umat yang Berjaya dan paling beradap. Ingatlah bahwa rasul diutus bukan hanya untuk kepentingan satu golongan, ras dan Negara, Rasulullah tiba dengan membawa kabar kembira untuk semua umat manusia yang ada didunia, menunjukan jalan yang terang dan lurus menuju kebahagian yang abadi. Hanya satu orang saja yaitu Rasulullah saw. Ia mampu membalikan kemungkaran yang begitu mendarah daging dalam diri bangsa Arab, mampu menerangi seantero jagad raya ini dengan cahaya kedamaian dan kesucian, dan semuanya telah beliau wariskan kepada kita, sebuah agama sempurna rahmatan lil alamin, agama yang menyempurnakan agama-agama sebelumnya, agama yang membawa kepada keunggulan peradaban paling nomor satu sedunia, dan saat ini menjadi agama mayoritas didunia, dan jutaan ribu manusia telah memeluk islam, kenapa sebegitu banyak umat muslim didunia tidak mampu bahkan takut melawan kemungkaran yang merajalela, hanya diam melihat ritual penyembelihan saudara-saudara kita diberbagai belahan dunia oleh kaum kafir, perampokan kehormatan harta dan tempat tinggal telah menjadi tontonan yang biasa disetiap surat kabar dan media massa, melihat air mata dan jeritan tangis seorang ibu maratapi anaknya yang mati akibat peluru rudal yang sengaja ditembakan, tangisan anak-anak kecil melihat tubuh ayahnya disayat-sayat oleh para tentara kafir, jeritan seorang ayah yang melihat anak perempuannya diperkosa, dimana letak kemanusiaan itu, dimana keadilan yang digembor-gemborkan Negara adidaya, apakah ukuran keadilan itu dapat ditakar dengan banyaknya nyawa-nyawa tak bedosa melayang dan darah yang mengalir dirumah-rumah dan disepanjang jalan sehingga lautanpun akan berubah warnanya menjadi merah, yah mungkin benar kata orang kalau keadilan itu ada diatas mata uang, hukum bisa dibeli dan diubah-ubah sekehendak hati, para tersangka kejahatan jadi bisnis para hakim untuk memperkaya diri, kebenaran bisa dibeli, pelanggaran hak asasi jadi taruhan diatas meja judi.

Zaman jahiliah datang lagi, cahaya kebenaran mulai redup, kebiadaban tersebar luas, modrenitas tak membuktikan keadilan, malah menyebabkan kerusakan moral, orang barat mengidentikan modrenitas dengan kebebasan yang tanpa batas, modrenitas bukan sekedar zaman yang terkini, tapi harus dipadukan dengan kebebasan berkehendak yang sesuka hati dan tak terikat oleh nilai-nilai moral, kesalahan yang dulu dianggap tabu sekarang menjadi popularitas, contoh kecil dinegara kita, hamil diluar nikah merupakan kecelakaan hubungan yang lumrah, yang dianggap bisa dibersihkan dengan menikahkan kedua belah pihak dan diadakan pesta besar-besaran dengan mengundang sanak-saudara, kerabat dan tetangga, sungguh nilai-nilai malu telah hilang dari permukaan bumi, merosotnya takaran-takaran kemaksiatan didukung dan diidentikan dengan globalisasi dan kemodrenitasan dunia yang dianggap benar.

Saat ini adalah benar bagi kita kaum muslimin yang masih berpegang teguh kepada ajaran dan syariat islam untuk merindukan rasulullah saw. Merindukan cahayanya yang bisa menerangi kembali kegelapan yang dibawa oleh budaya modern. Mengembalikan kasih sayang yang telah lama hilang, kita tidak ingin hidup dan kemudian mati ditengah zaman yang penuh kemaksiatan dan kemungkaran tanpa sempat melihat kejayaan islam membawa cahaya kebenaran dan keagungan, kita rindu akan hadirnya sebuah sentuhan rahmat dari tangan seorang rasul yang damai bagaikan air jernih yang menghilangkan dahaga selama mengalami perjalanan jauh yang panas dan padang pasir, karismatik yang menundukan buasnya seekor harimau, sungguh kami merindukanmu ya rosul, semoga Tuhan memberikan kesempatan untuk kita melihat kedamian tercipta dimuka bumi ini, menjaukah sengketa antar saudara, perpecahan antar agama, meskipun Allah mengatakan islam akan terbagi menjadi 72 golongan besar bukan berarti ada 72 pertikayan dan tubuh islam, mari kita sampul kembali lentera-lentera ukwah, kita lebih dari satu orang, kita jutaan orang muslim mengapa kita tidak mampu melawan kemungkaran, mengapa rasulullah yang hanya sendiri mampu menegakkan panji-panji islam, kita yakin bahwa pertolongan Tuhan akan selalu menyertai kita, tidak ada yang akan mati sia-sia dalam perjuangan umat, meskipun perjuangan itu berbeda bentuk, dalam setiap elemen kehidupan sosial, politik, budaya, ekonomi dll, semuanya punya peran yang sama dalam menegakkan keadilan dan kebenaran islam, kita semua merindukanmu ya Rasulullah.


Baca Selanjutnya!

Tuesday, December 11, 2007


Foto ini diambil oleh crew pesawat ulang-alik Columbia saat misi terakhir di hari yang cerah.
Gambar ini adalah merupakan Eropa dan Afrika saat Matahari bergerak.
Setengah dari gambar ini dalam keadaan malam dimana banyak titik-titik terang yang merupakan cahaya lampu.
Bagian yang paling luas di belahan Afrika adalah Gurun Sahara.

Cahaya lampu mulai menerangi di kota Amsterdam, Paris, dan Barcelona
dan yang masih dalam keadaan siang adalah kota Dublin, London, Lisabon, dan Madrid
Matahari masih bersinar di Selata Gibraltar, sementara. Laut Mediterania sudah mulai gelap.

Gurun Sahara terlihat sangat luas dan terlihat bagian yang mengalami siang dan malam.
Di kiri atas, adalah Green Land yang terlihat wilayah yang membeku


Baca Selanjutnya!

Friday, November 9, 2007

NASIRUDDUN TUSI

Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad ibn Muhammad ibn Al-Hasam Nasiruddin Al-Tusi, dia terlahir di Tus (Khurasan) yang berdekatan dengan Meshad di bagian timur laut Iran. Dia biasa di kenal dengan sebutan Nasiruddin al-Tusi, meskipun demikian dia juga mempunyai beberapa nama yang berbeda di karenakan kemahsyurannya antara lain Muhaqqiq Al-Tusi, Khuwaja Tusi dan Khuwaja Nasir, kemahsyurannya dapat di setarakan denganilmuan barat seperti Thomas Aquinas dan Roger Bacon.

Nasiriddin Tusi adalah ilmuan dalam bidang Filasafat, Theology, Matematika, Astronomi dan Negarawan yang bermazhabkan Shia Islam, dia merupakan ilmuan yang paling terkenal pada abad ke-13 di bagian timur wilayah Islam. Sangat sedikit sekali sumber-sumber yang berkaitan dengan kehidupanya di masa kanak-kanak dan awal pendidikannya, sebagian dapat di temukan di autobiography dalam karangan terkenalnya Syair wa Suluk. Dia terlahir di Tus bagian timur laut Negara Iran dan diapula penganut Istna Ashari yang berkeyakinan kepada dua belas imam Shia Islam mengikuti pendahulunya.

Nasiruddin Tusi meninggal dunia di kota seribu satu malam Baghdad, ayahnya meninggal pada saat ia masih berusia masih sangat kecil, dan untuk memenuhi keingingan ayahnya Tusi belajar keras dan mendapatkan biayasiswa kemudian dia melakukan pengembaraan ke daerah-daerah lain untuk menuntut Ilmu dan berguru kepada ilmuan terkenal dan dalam waktu yang relatif singkat Tusi menguasi beberapa ilmu penting yang pada saat itu pendidikan agama menjadi prioritasnya.Tusi menekuni pendidikan agama sejak dia berusia muda khususnya dari keluarganya sendiri yang berkaitan dengan Shia Islam Istna Ashari, dia memperlihatkan minat yang besar dalam bidang Matematika, Astronomi dan ilmu-ilmu umum lainya.

Dalam Syair wa Suluk, Tusi memberikan sekilas pandangan mengenai pendidikannya dalam bidang Theology dan Filsafat. Tetapi dia tidak menjelaskan dengan mendetail oleh ilmuan siapa dia telah di perkenalkan tentang sabjek ini, begitu juga dalam bidang Matematika dan Astronomi, yang belakangan menjadi lahan investidasi penting menyangkut hal tersebut. Tetapi kita dapat menemukan dari berbagai sumber yang lain Tusi adalah pelajar yang sangat sungguh-sunguh dan pada saat umurnya mencapai 17 tahun Tusi telah mempelajari filsafat Ibn Sina (meninggal pada tahun 1037), juga dengan Farid al-Din Damad (meninggal pada tahun 1246), dia juga menghadiri ceramah Qutb al-Din Sarakh di Nishapur, dimana dia juga pernah bertemu dengan penyair dan seorang sufi terkenal Farid al-Din Muhtasim (meninggal pada tahun 1257), pada waktu yang bersamaan ini juga Tusi mempelajari ilmu Fiqih.


Ketika dia berumur 20 tahun, Tusi mulai bergabung ke dalam pemerintahan oleh gubernur dinasti Islamili Nasir al-Din Muhtasyim (meninggal pada tahun 1257) yang ketika itu memerintah Quhistan di bagian timur laut Iran, yang akhirnya dia di terima di kalangan masyarakat Ismaili di Nisaphur, di mana pada saat itu menjadi pusat pengajaran madzhab Ismaili, Tusi di perkenalkan dengan ajaran tersebut, selanjutnya dalam perjalanan dari Iraq menuju Khurasan, dia bertemu dengan ulama terkenal dari mazhab Islamili Sihab al-Din Muhtasyim (yang meninggal pada tahun 1245) yang akhirnya Tusi berguru kepadanya dan mendalami kitab-kitab Islamili karangan Nizari Ismaili Imam Hasan A’la Dhikrihi al-Salam (meninggal pada tahun 1166).
Di Quhistan, hubungan Tusi dengan gubernur semakin erat dia memberikan kontribusinya yang sangat berharga di antaranya Akhlak al-Nasiri, Akhlak al-Muhtasimi dan Risalat al Mu’iniyyah, yang merupakan parjalanannya merinitis karir menduduki jabatan terhormat dalam perpolitikan pemerintahan Ismaili di Iran.
Selain dari pada mengedit, menterjemahkan dan menyusun berbagai karya filsafat dan keilmuan, Tusi juga menghasilkan berbagai kontribusi dalam bentuk panduan mengenai mazhab Islmaili, penambahan dari background pendidikan ilmiah dan kemampuannya dalam menciptakan literature yang unik. Yang di hasilkan olehnya semasa di Alamut, salah satu contoh hasil yang terkenal antara lain filsafat yang kuat dan hanya di pahami oleh orang-orang tertentu saja penterjemahan pemikiran Ismaili, sebagai representatif khusus dalam Rawda-yi Taslim.
Penyerbuan tentara Mongol di sebelah barat Asia, mengakibatkan keruntuhan kekuatan Politik Islamili dan terjadi pembunuhan masal terhadap orang-orang Ismaili, yang di yakini oleh Mongol sebagai ancaman serius, dalam suasana mencekam seperti ini Tusi mencari alternatif perlindungan lain dan telah berhasil mendapatkan jabatan di kerajaan Mongol yang pada saat itu mencadi penguasa dan menginginkan dan mendukung pendidikan dan ilmu pengetahuan, dan selanjutnya dalam naungan Mongol Tusi juga mencoba menulis beberapa karya Istna Ashari Shia.


Dalam istana pemerintahan Mongol Tusi menyaksikan keruntuhan dinasti Abbasiyah dan setelah mendapat kepercayaan dari Huluku Khan, Tusi diberikan kepercayaan penuh untuk mengurus badan Awqof (yayasan keagamaan). Untuk pertama kalinya dia memfokuskan kepada perlindungan terhadap para sarjana atau ulama dan menjamin kebebasan mereka dalam mempertahankan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Pada waktu yang sama Tusi mendirikan observatorium terkenal dan pusat pendidikan di dekat Maragah bagian barat laut Negara Iran, dalam hal ini Nasiruddin Tusi berperan sebagai senior terhadap Huluqu khan dan terus mendukung aktifitas pendidikan dan menulis beberapa aspek pemikiran Shia theology.
Jumlah keseluruhan karya yang di tulis oleh Tusi di perkirakan sekitar 135 judul di berbagai bidang, di antaranya Astronomi, Etik, ilmu Logic, Matematika, Filsafat, theology, Sufisme, literature dan beberapa Ilmu yang popular. Beberapa karya tersebut, contohnya mengenai komentar terhadap karya Ibn Sinna, Al-Ishyarat wa al-Tanbihat dalam ilmu filsfat dan Akhlak al-Nasiri dalam ilmu theology dan juga praktek etika. Kesemuanya masih di gunakan sebagai textbook oleh berbagai pusat pendidikan khususnya di Negara-negara Islam.
Tusi memilki ketertarikan menulis dalam bidang etika sejak dia berada di Quhistan ketika dia memenuhi permintaan Nasir al-Din Muhtashim, akhirnya diapun berhasil menciptakan banyak karya dalam ilmu etik di antarannya terjemahan Ibn Al Muqqaffah, Al- dab al-Wajiz lil Walad al-Saqir, Akhlaq al-Muhtasimi dan Akhlak al-Nasiri demikian juga 20 menit bab Rawda yi Taslim, dimana karya Akhlak al-Nasiri ini dapat diklasifikasikan sebagai filsafat etik.
Sebuah penelitian ilmiah terhadap kontribusi Nasirruddin Tusi dalam bidang Filsafat, Astronomi, Trigonometri dan Matematika adalah usaha yang baru saja dilakukan, disamping itu kontribusi Tusi dalam bidang Religi juga sangat besar karna dia juga merupakan seorang ulama Shia, meskipun demikian ide-ide yang di aplikasikan dalam filsafat dan metode dalam menanggapi permasalahan agama dan kehidupan dapat menjadi sebuah panutan oleh kita semua. Selanjutnya pada masa ituTusi juga aktif dalam diskusi politico-religious mengenai seluruh ruang lingkup permasalahan Islam dengan berkiblat kepada konsep filsafat Ibn Sina, Dia dapat di anggap sebagai representative kebangkitan pemikiran filsafat di bagian Asia tanah Islam. Baginya perbedaan pemikiran mazhab dan kepercayaan hanyalah merupakan diskusi keagamaan, memberikan hak kepada para peserta untuk bebas berpendapat tanpa bermaksud menjatuhkan posisi mazhab yang lain.
Semua ini merupakan perspectif ide-ide Tusi dalam kontribusinya terhadap perkembangan Hikmah Muta’aliyah (kebebasan penuh), yang selenjutnya di kembangkan oleh Mulla Sudra (meninggal pada tahun 1641). Dapat kita simpulkan bahwa usaha Nasiruddin Tusi dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah sebuah kontribusi yang sangat besar bagi umat Islam di seluruh dunia, dan dia merupakan figure Muslim yang memiliki intelektualitas yang tinggi. Semoga masih banyak lagi generasi-generasi Muslim yang tampil pada zaman modern saat ini yang memiliki kemampuan seperti Nasiruddin Tusi.amiin.


Baca Selanjutnya!
My Ballot Box
Haruskah Almuni Santri belajar ke Negri Arab




Bagai mana Al Azhar University?




Anda pernah mendengar Aligarh Muslim University di India?






View Results
INDONESIAN STUDENTS' BLOG IN INDIA

Asnadi  • A. Fatih Syuhud   • Ahmad Qisai   • Aila El Edroos  • Dudi Rahman  • Fadlan Achadan  • Irwansyah Yahya  • Joni Rahalsyah Putra  • Julkifli Marbun  • Jusman Masga  • Khairurrazi   • Lukman Nul Hakim  • Mario  • Muhammad Ikhsan   • Mujazin   • Mukhlis Zamzami Chaniago  • Pan Mohamad Faiz  • Purwarno Hadinata  • Putu Widyastuti Rudolf  • Rahmanita   • Rini Ekayati  • Rizqon Khamami  • Saifullah Hayati Nur  • Tasar Karimuddin  • Tylla Subijantoro  • Umi Kalsum  • YASER AMRI  • Yunita Ramadhana  • Zamhasari Jamil  • zulfikar karimuddin 


OVERSEAS BLOGGERS :

INSTA PUNDIT   •Andrew Bartlett, a Democrat Senator from Queensland    •Georganna Hancock   •Juan Cole   •Avari   •Jakartass   •Java Jive: paradise is not all that it seems   •John Mc Dougall   •John Tyrrell   •La Antropologia Cautiva en Babilonia   •Less people, less idiots   •Preetam Rai   •Sean Doherty    •Tariq Nelson   •Virtually Islamic  




      Subscribe in NewsGator Online   Subscribe in Rojo   Add Beautiful Mind to Newsburst from CNET News.com   Add to Google   Add to My AOL   Subscribe in FeedLounge   Add to netvibes   Subscribe in Bloglines   Add to The Free Dictionary     Add to Bitty Browser   Add to Plusmo   Subscribe in NewsAlloy   Add to Excite MIX   Add Beautiful Mind to ODEO   Subscribe in podnova   Add to Pageflakes