Friday, November 9, 2007

DEGRADASI CITRA PESANTREN

Pondok-pondok pesantren yang tersebar diseluruh pelosok tanah air Indonesia adalah merupakan sebuah ciri khas Negara kita, sehingga Indonesia dikatakan sebagai Negara santri oleh negara-negara Islam diseluruh dunia, dalam hal ini kita mendapat acungan jempol karena pesantren mampu menciptakan Ulama, Cendikiawan dan Negarawan yang cakap dan mampu bersaing dengan yang lainya, pesantren bertujuan untuk memberikan respon terhadap situasi dan kondisi suatu masyarakat yang telah mengalami keruntuhan sendi-sendi moral melalui tranformasi fungsi dan nilai-nilainya.


Penyebaran pendidikan ala pesantren di Indonesia memberikan ciri khusus sistem pendidikan tersendiri di bandingkan dengan sistem yang pendidikan yg lain, pencapaian yang cemerlang oleh pesantren dalam melahirkan generasi-generasi yang berpotensi sehingga mengundak minat para pelajar negara2 tetangga seperti Malaysa, Thailand, Singapur, dan bahkan juga menjadi prioritas para pelajar dari barat khususnya mereka yang telah masuk Islam, sistem pesantren di kenalkan pada abad ke-16 oleh para misioanaris Islam yang datang dari Timur Tengah maupun Asia Selatan khususnya India, setelah islam masuk ke indonesia dan di anut oleh masyarakat kita pada abad ke tujuh belas, pendidikan pesantren telah di implementasikan walaupun dalam sekala kecil, tetapi memberikan pengaruh yang sangat besar dalam penyebaran Islam di tanah air, oleh para santri yang meneruskan penyebaran islam di Indonesia, dengan kata lain pesantren mempunyai peran yang sangat significant dalam penyebaran islam di tanah seribu pulau ini.

Lebih kurang dalam kurun waktu 4 abad, sistem pendidikan pesantren berkembang begitu pesat dan akhirnya merambat ke dalam dunia perpolitikan Negara Indonesia, para santri juga berperan dalam usaha perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan di dirikannya perhimpuanan pemuda Islam yang di pelopori oleh kalangan santri. Setelah paska kemerdekaan Indonesia Partai Islam yang juga di dirikan oleh para ulama yang pada umumnya adalah pengasuh pondok pesantren. Daerah jawa menjadi sentral utama pendidikan pesantren yang di kunjungi para calon santri dari seluruh pelosok daerah juga manca negara.

Degradasi Fungsi Dan Kepercayaan

Memasuki akhir abad ke-19 dan 20 sistem pendidikan pesantren mengalami kemunduran fungsi maupun kepercayaan dari masyarakat umum, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang dengan seiring waktu berjalan memberikan dampak semakin buruk terhadap citra baik pesantren, ketika para alumni santri ataupun para pengasuh yang pada umumnya memiliki dasar ilmu agama yang bisa di banggakan mulai berperan ke dalam dunia perpolitkan, sehingga menggeserkan fungsi fundamental dan orientasi pesantren, akibatnya terjadi pergolakan yang memaksakan kedua sistem yang berbeda yaitu politik maupun pendidikan agama menyatu dalam sebuah lingkup kesatuan Negara yang akhirnya hal ini meniciptakan sebuah kafilah-kafilah kecil yang saling bertentangan arah.
Tak dapat dipungkiri lagi perpaduan politik dan sistem pendidikan agama menciptakan kafila-kafilah kecil yang memiliki arah yang berbeda di antara kelompok tersebut ada yang bersifat radikal dan ada pula yang bersifat contemporer, sehingga tak jarang perselisihan terjadi di antara kedua belah pihak, meskipun bersekala kecil tapi memberikan dampak yang sangat besar. Di sisi yang lain para politikus juga mempunyai tujuan tersendiri menganggap dan menjadikan dunia pesantren sebagai lahan subur untuk meraih dukungan demi mencapi keinginan mereka, sehingga ada sebuah kekuatan politik yang berusaha masuk kedalam nilai-nilai agama yang sekarang dapat kita lihat dengan nyata, semua pesantren yang mempunyai pamoritas yang cukup baik di seluruh pelosok Negri archipelago kita ini sudah pasti mempunyai partai anutan yang memang satu sama lainnya bersifat menguntungkan.

Selain dari pada itu hal lain yang menyebabkan terjadinya degradasi kepercayaan terhadap pendidikan pesantren iyalah maraknya kerusuhan yang tersebar dalam negri maupun manca Negara yang dilakukan oleh kalangan yang menyebut diri mereka sendiri sebagai jihadist yang memiliki tujuan yang sangat radikal, mereka mengatas namakan perbuatan mereka sebagai penyelamat Islam, melakukan beberapa pemboman yang menyebabkan puluhan bahkan ratusan manusia tak berdosa meninggal dunia, menurut pribadi penulis semua perbuatan yang dilakukan oleh mereka bukan sebagai penyelamat Islam tetapi lebih tepat lagi adalah perbuatan mengkambing hitamkan nama baik islam, dan hal ini menyalah gunakan makna jihad yang sebenarnya, yang telah di ajarkan oleh Nabi kita Muhammad Saw, karena di Negara kita Islam di identikan dengan pesantren yang memberikan dan menyebarkan ajaran islam secara meluas dan nyata, sudah barang tentu perbuatan yang tidak bertangung jawab itu memberikan dampak yang sangat buruk terhadap citra pesantren saat ini.

Sedikit menyelusuri tentang konsep dasar jihat dan mempertahankan keutuhan dan kesucian agama Islam. Semua itu dapat dilakukan bukan dengan kekerasaan, dan sebagian orang yang mengatakan mereka sebagai jihadis sang pembela islam seharusnya melihat situasi lebih mendasar lagi, dengan menyesuaikan jihad semacam apa yang harus diperbuat sesuai dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah seiring dengan perkembangan zaman saat ini, kenapa perjuangan dengan jalan kekerasaan itu tidak di lakukan di Bosnia, Cenya, Afganistan, Palestina, Iraq dan di Negara-negara lainya dimana hak asasi umat Islam diinjak-injak. Bukan kah lebih baik berjihad dan melawan orang-orang kafir melalui dunia ilmu pengetahuan dan teknologi? karena saat ini kita harus menyadari umat Islam di seluruh pelosok dunia mengalami kemerosotan dan telah ketinggalan jauh dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, pada abad ke 11, 12 dan 13 belas Negara arab khusunya menjadi kiblat pendidikan dan ilmu pengetahuan sehingga banyak diantara sarjana barat yang menuntut ilmu di tanah islam.

Tapi semuanya berubah secara drastis, pada zaman sekarang Negara baratlah yang mengambil alih kiblat pendidikan dan ilmu pengetahuan, sehingga saat ini orang-orang berbondong-bondong untuk mendapatkan kesempatan belajar di Negara barat. Dalam hal ini kita dapat melihat ada sebuah tranformasi sistem pendidikan dari dunia Arab ke barat.

Degradasi Akibat Transisi

Seiring waktu berganti pendidikan ala pesantren tidak dapat terus mempertahankan pola pendidiknya yang bersifat ortodok, pesantren harus menyesuaikan diri dengan modernitas yang terjadi saat ini, karena di takutkan pesantren tidak dapat menciptakan dan melahirkan para generasi yang universal dan selalu up-date seiring dengan kebutuhan zaman, dalam hal ini, pesantren membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan bahakan bisa menimbulkan dampak yang buruk pada masa transisi berlangsung, transisi ini dapat kita simpulkan yaitu dari sistem pendidikan yang bersifat ortodok kepada sistem pendidikan modern, dalam sendi-sendi pendidikan pesantren yang memiliki ciri khas tersendiri dari pendidikan yang lain merupakan tantangan yang cukup besar yang harus dihadapi. Tidak hanya kurikulum pendidikan yang harus dirubah tetapi sistem peraturan yang sudah mendarah daging dalam pesantren juga harus di ubah. Tidak lain tujuan semua ini adalah mobilitas kearah yang lebih baik.

Penulis mengambil contoh sebuah degradasi yang dialami oleh pesantren Darul Arafah dan di pesantren inilah penulis menyelesaikan pendidikan menengah keatas, pesantren Darul Arafah adalah pesantren yang cukup terkenal di Sumatra Utara yang didirikan pada tanggal 17 agustus 1985 di desa Lau Bakeri oleh keluarga besar H. Amrullah Naga Lubis beserta Drs. H. Ikromi Saputra, yang pada saat ini pesantren Darul Arafah dipimpin oleh H. Indra Perkasa Lubis M.A . Akhirnya pesantren Darul Arafah berhasil mewujudkan impian luhurnya sampai sekarang ini. Sangat disayangkan pesantren ini pula tidak dapat lari dari degradasi yang di akibatkan oleh masa transisi. Hanya perubahan kecil yang di implentasikan oleh pihak pesantren yaitu perubahan sistem peraturan secara total, meskipun perubahan tersebut diyakini akan membawa kepada kemajuan santri tapi secara tidak langsung juga memerikan pengaruh terhadapat kualitas para santri pada saat masa transisi berlangsung.

Kebijaksanaan yang diambil oleh pimpinan pesantren dalam mengeliminasi segala bentuk kekerasaan dan pemaksaan santri dalam belajar yang bertujuan untuk memotori ke ihlasan dan minat belajar tanpa di bumbui dengan paksaan, inilah yang mengawali masa transisi tersebut. Dapat penulis katakan secara umum alumni ke-1 sampai dengan ke-10 memiliki kualitas yang amat cemerlang dan memuaskan, namun memasuki tahun ajaran berikutnya, sampai dengan alumni ke-15 saat ini para alumni mengalami masa transisi yang mengakibatkan degradasi kualitas santri.

Dalam kurun waktu lima tahun pesantren ini mengalami dampak yang cukup merugikan bagi kalangan santri khususnya, permasalahan yang di alami dalam penyesuaian sistem yang di apliksikan merupakan hal yang tidak dapat di hindari dan harus benar-benar di implementasikan tanpa adanya usaha tarik ulur kebijaksanaan oleh para kalangan pengurus pondok pesantren, karena tiada kata lain kalau sudah menyelam harus minum air.

Tidak hanya di pesantren Darul Arafah saja, hal yang serupa juga di alami oleh pesantren lainnya khususnya dipulau jawa. Pondok pesantren Gontor yang di dirikan oleh ulama terkenal Kh. Zarkasyi. Saat ini juga mengalami poroblematika yang sama

Sudah menjadi hukum alam setiap masa transisi akan memeberikan konsekuensi negatif demi mencapai tujuan yang di inginkan, hal ini tidak hanya berlaku dalam dunia pendidikan saja tetapi juga dalam dunia perpolitikan, sosial dan budaya. Penulis yakin dalam kurun waktu yang tidak lama lagi Pesantren Darul Arafah dan pesntren-pesantren yang lainnya akan secepatnya terlepas dari masa transisi yang memberikan dampak negatif dan akan segera menemukan titik terang yang menandakan kemajuan yang di dambakan akan segera tiba

Refleksi

Kebijaksanaan yang di anut oleh kalangan kiyai pengurus pondok pesantren dalam usaha menyesuaikan sistem pendidikan pesantren adalah sangat krusial, demi menyemimbangkan dan menyetarakan dengan modernitas yang menjaman pada saat ini. Nama baik pesantren sebagai ciri khas bangsa Indonesia haruslah di ukir kembali dengan tinta emas, lebih bersifat conservative dalam merefleksi kekuatan politik yang hendak masuk dan menyatu kedalam tubuh pesantren hendaklah menjadi prioritas.

Masih ada waktu menunjukan kepada Manca Negara bahwa sistem pendidikan pesantren tidak akan pernah ketinggalan zaman bahkan sangat effective dalam menghadapi kebutuhan zaman saat ini. Dengan demikin sistem pendidikan islam nantinya akan meraih kembali mahkotanya yang telah dirampas oleh barat, dan kembali Islam kembali akan menjadi kiblat utama pendidikan dan ilmu pengetahuan. Amiiiin.


0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

My Ballot Box
Haruskah Almuni Santri belajar ke Negri Arab




Bagai mana Al Azhar University?




Anda pernah mendengar Aligarh Muslim University di India?






View Results
INDONESIAN STUDENTS' BLOG IN INDIA

Asnadi  • A. Fatih Syuhud   • Ahmad Qisai   • Aila El Edroos  • Dudi Rahman  • Fadlan Achadan  • Irwansyah Yahya  • Joni Rahalsyah Putra  • Julkifli Marbun  • Jusman Masga  • Khairurrazi   • Lukman Nul Hakim  • Mario  • Muhammad Ikhsan   • Mujazin   • Mukhlis Zamzami Chaniago  • Pan Mohamad Faiz  • Purwarno Hadinata  • Putu Widyastuti Rudolf  • Rahmanita   • Rini Ekayati  • Rizqon Khamami  • Saifullah Hayati Nur  • Tasar Karimuddin  • Tylla Subijantoro  • Umi Kalsum  • YASER AMRI  • Yunita Ramadhana  • Zamhasari Jamil  • zulfikar karimuddin 


OVERSEAS BLOGGERS :

INSTA PUNDIT   •Andrew Bartlett, a Democrat Senator from Queensland    •Georganna Hancock   •Juan Cole   •Avari   •Jakartass   •Java Jive: paradise is not all that it seems   •John Mc Dougall   •John Tyrrell   •La Antropologia Cautiva en Babilonia   •Less people, less idiots   •Preetam Rai   •Sean Doherty    •Tariq Nelson   •Virtually Islamic  




      Subscribe in NewsGator Online   Subscribe in Rojo   Add Beautiful Mind to Newsburst from CNET News.com   Add to Google   Add to My AOL   Subscribe in FeedLounge   Add to netvibes   Subscribe in Bloglines   Add to The Free Dictionary     Add to Bitty Browser   Add to Plusmo   Subscribe in NewsAlloy   Add to Excite MIX   Add Beautiful Mind to ODEO   Subscribe in podnova   Add to Pageflakes