Sunday, April 20, 2008

Wihdatul Wujud Versus Materialisme


Dua kata yang sangat bertentangan, namun mempunyai pautan makna yang cukup jelas, terutama pengaruhnya dalam membentuk keyakinan manusia, islam sebagai agama penegak integrasi antara metafisis dan materi, yang mengutamakan keseimbangan dalam hidup yang universal, tanpa mendukung dan mengatasnamakan golongan atau batasan geografis, menciptakan tatanan sosial yang unggul, yang mengatur seluruh rotasi kehidupan dan setiap elemen yang melekat dalam kehidupan manusia, islam mengajarkan perpaduan antara jiwa yang dhoif dengan unsur ketuhanan, ketidakkuasaan manusia terhadap kekuatan tunggal Sang pencipta alam semesta, dan tidak bisa dipungkiri islam juga sebuah agama yang memiliki nilai rasionalisme yang mendukung setiap konsep ketuhanan, islam tidak pernah bertentangan dengan ilmu pengetahuan seperti halnya yang terjadi oleh bangsa eropa di akhir abad ke 18 hingga seterusnya, islam mendukung dan memadukan nilai-nilai ketuhanan dengan perkembangan ilmu alam, yang pada dasarnya mendukung terungkapnya kebesaran dan kebenaran Tuhan akan ciptaannya, membuka lebar-lebar mata para saintis dengan apa yang telah mereka ketemukan dengan berbagai eksperimen dan analisa, islam menganjurkan dan mendukung pengetahuan dan pengajaran dan meletakannya ditingkat paling tinggi.


Rasul Sang pembawa risalah kebenaran, adalah cerminan cendikiawan yang pertama kali menghargai ilmu pengetahuan, tak jarang dari setiap tawanan perang yang disandra mendapat perlakuan yang amat menakjubkan, tawanan perang mana yang tidak berhenti darahnya ketika harus berada dikandang musuh, tawanan perang mana yang tidak terhenti denyut jantungnya ketika harus berada dalam sekapan lawan, hanya tawanan perang muslim sajalah yang merasakan sebuah keadilan meskipun dalam cengkraman, mereka diminta untuk mengajarkan anak-anak kaum muslimin membaca, dan mengajarkan ilmu-ilmu dasar lainnya, dan setelah tugas mereka selesai mereka terbebas, dan tak jarang diantara mereka mengucapkan kalimat sahadat dan memeluk islam, karena merasakan langsung ketakjuban dan penghargaan islam terhadap pengetahuan dan pengajaran.


Disisi lain apa yang terjadi dibelahan dunia eropa, nilai-nilai agama sama sekali tidak memberikan sebuah cahaya keilmuan, para menguasa gereja dan monasteries sama sekali mendukung kedangkalan akal dan pengetahuan, sungguh mereka menafikan kebenaran tuhan, pada abad pertengahan ketika para paus duduk diatas singgasana kepemimpinan dan memanipulasi kemurnian Isya almasih, memberikan fatwa-fatwa yang bertentangan dengan hakikat kebenaran agama, demi mempertahankan posisi mereka, dan menyisipkan dalam kitab mereka pengetahuan topology untuk dan kekhurafatan yang dibungkus oleh filsafat-filsafat yang indah dan dibumbui dengan retorika indah, yang sama sekali tidak valid. Pengampunan dosa dan sertifikat pengesahan untuk melakukan pekerjaan yang mungkar bisa dijual belikan, menumpuk harta demi kepentingan pribadi para paus, sungguh diluar dan jauh dari jalan kebenaran, paus punya hak peto memberikan pengampunan dosa sesuai kemampuan pengikutnya memberikan imbalan, sehingga rasa takut untuk berbuat kezaliman hilang dari permukaan bumi, doktrin-doktrin yang sengaja dibuat oleh para paus yang zolim bersandar kepada kepentingan dan kekuasaan, menentang secara frontal perkembangan ilmu pengetahuan dan pengajaran, kondisi ini malah menimbulkan kericuhan yang tambah parah dan kehancuran yang mendalam dalam diri setiap penganut ajaran Kristen, yang akhirnya masyarakat Eropa terpecah menajadi dua golonga besar pada abad 19 yaitu diantara mereka yang mendukung perkembanga ilmu pengetahuan, dan melawan otoritas kekuasaan agama, dan dilain pihak mereka yang tetap berada dalam belenggu kekuasaan Kristen orthodox. Keduanya salig bertikai dan pertumpahan darah tak terelakan, tercatat dalam sejarah dua ratus ribu pendukung ilmu pengetahuan dibunuh dengan cara yang tidak berperikemanusiaan, dengan cara dibakar, ditenggelamkan dengan kaki dan tangan terbelenggu, dan ada pula yang mati tanpa sempat mengeluarkan darah yaitu melalui cara dibakar. Sementara dua puluh tiga ribu yang lain dipenjarakan. Termasuk penemu rotasi bumi Galileo yang dieksekusi oleh penguasa gereja karena dianggap teorinya berlawanan dengan konsep keagamaan, bahkan para monasteries memberikan fatwa kepada siapa saja yang melukakan dan mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan segala eksperimen dan analisa sebagai kafir dan wajib dimusnahkan.


Sejarah yang tak bisa dinafikan, sejarah yang menggambarkan dengan jelas pertikaian antara agama dan pengetahuan, ibarat minyak yang tak mungin bersatu dengan air, dua pola pemikiran yang memberikan bentuk anutan buta dan kedangkalan pikiran kepada pengikut orthodox Kristen dibawah pimpinan paulus, dan jiwa materialisme kepada kaum ilmuan barat yang tidak pernah mengakui adanya campur tangan tuhan dalam alam ini, dunia ini dalam pandangan mereka adalah absolutisme materi yang mendominasi, pengetahuan yang berkaitan dengan metafisik dianggap penemuan yang kolot dan tidak berbobot dan jauh dari nilai-nilai ilmiah, sungguh merupakan abad jahiliah, yang identik dengan paganisme, memang pada dasarnya mereka adalah darah daging dan keturunan bangsa yunani dan roma yang mempertuhankan materi dan paganisme, dan tak percaya akan keesaan tuhan.


Pertengahan abad ke-19 merupakan puncak pertikaian antara dua golongan tersebut, seandainya saja cahaya hati mereka tidak bercampur dengan kedengkian dan kekhurafatan niscaya cahaya islam akan dapat bersemi dalam diri mereka, namun tuhan berkhendak lain, para paus melakukan segala cara untuk menjauhkan umatnya kepada kebenaran islam.


Didunia timur islam sendiri mangalami stagnasi ilmu pengetahuan, kelesuan ini disebabkan berbagai factor internal dan eksternal kekhalifahan islam di atas naungan turki ustmani. Lagi-lagi haus kekuasaan para pemimipin menjadi benih kemunduran akhlaq muslimin, kebanggaan dengan apa yang telah dicapai menimbulkan kelemahan dan memberikan kesempatan kepada pihak musuh menyiapkan perlawanan, dalam setiap bidang dan tatanan kehidupan, persatuan terancam dan perang antara kabilah-kabilah arab kembali pecah, ketidak seimbangan politik dan sosial akibat kelalain penguasa. Cahaya islam meredup, sehingga jangankan memberi cahaya kepada dunia yang berada dalam kegelapan, menyinari diri sendiri saja niscaya cahayanya tak cukup. Muslim terjebak perang saudara merebutkan kekhalifahan dan kedudukan. Dan keadaan ini dimanfaat kan oleh kaum kafir untuk meruntuhkan kekuasaan islam, dan akhirnya berhasil dengan menjatuhkan kekuasaan Turki Ustmani, dan system khalifah musnah ditelan bumi, tak ada seorangpun yang pantas disebut khalifah yang memegang panji-panji islam. Dan turki menjadi satu Negara yang mengagung-agungkan demokrasi yang sekuler, jauh dari tatanan islam, melarang segala symbol-symbol keislaman, karena dianggap menyalahi nilai-nilai sekularisme, sebenarnya mana yang benar Sekularisme menyalahi islam atau sebaliknya


Meskipun demikian islam bukanlah sabuah agama yang hanya menjadi alat untuk mencapai kekuasaan sebuah bangsa, islam merupakan kekuasaan yang universal, yang memadukan antara metafisik dan rasionalisme, tak pernah keduanya bertentangan satu sama lainya, sebaliknya keduanya saling melengkapi, dan saling membuktikan kebesaran sang maha kuasa, sang maha memiliki segala ilmu.


Saat ini materialisme telah menjadi penguasa dibarat, nilai-nilai ketuhanan telah lama hilang dalam diri mereka, cahaya nasrani dan isya almasih telah meredup dan hilang ditelan gelapnya malam, bibit-bibit materialime sudah tumbuh besar menjadi pohon yang rimbun dan melindungi bangsa barat dari sinar kebenaran, kekuasaan geraja jatuh dari kancah perpolitikan, gereja tak ubahnya sebuah agama yang hanya mengatur hubungan individu dengan tuhan, tanpa punya kekuasaan didunia, gereja hanya sebagai pelarian bagi koruptor-koruptor, pembunuh, penjinah-penjinah, dan para pembuat dosa untuk memohon keampunan dengan menyodorkan segempok uang, yang diberikan kepada pendeta dari lubang yang tertutup jaring-jaring hijab. Kini nilai-nilai moral dikuasai oleh materialisme, dan bersemayam dalam jiwa orang-orang barat.
Perjuangan melawan musuh dengan mengangkat pedang telah berakhir, kini kita dihadapkan dengan perjuangan melawan materialisme yang tumbuh subur dalam jiwa-jiwa orang kafir yang tak pernah sekalipun memikirkan spiritualisme dan kehidupan setelah mati, semoboyan mereka “jangan pernah memikirkan akhirat dan segala konsekuensinya maka yang demikian itu akan menghilangkan jiwa semangat dan etos kerja” mereka tidak sadar tanpa dipikirkanpun akhirat pasti akan datang dan kematian akan menghampiri setiap makhluk yang ada di bumi, meskipun kalian berlindung dalam dalam benteng yang paling besar, atau sekalipun kalian bersembunyi dalam lubang semut sekalipun maut pasti akan menyapamu.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

My Ballot Box
Haruskah Almuni Santri belajar ke Negri Arab




Bagai mana Al Azhar University?




Anda pernah mendengar Aligarh Muslim University di India?






View Results
INDONESIAN STUDENTS' BLOG IN INDIA

Asnadi  • A. Fatih Syuhud   • Ahmad Qisai   • Aila El Edroos  • Dudi Rahman  • Fadlan Achadan  • Irwansyah Yahya  • Joni Rahalsyah Putra  • Julkifli Marbun  • Jusman Masga  • Khairurrazi   • Lukman Nul Hakim  • Mario  • Muhammad Ikhsan   • Mujazin   • Mukhlis Zamzami Chaniago  • Pan Mohamad Faiz  • Purwarno Hadinata  • Putu Widyastuti Rudolf  • Rahmanita   • Rini Ekayati  • Rizqon Khamami  • Saifullah Hayati Nur  • Tasar Karimuddin  • Tylla Subijantoro  • Umi Kalsum  • YASER AMRI  • Yunita Ramadhana  • Zamhasari Jamil  • zulfikar karimuddin 


OVERSEAS BLOGGERS :

INSTA PUNDIT   •Andrew Bartlett, a Democrat Senator from Queensland    •Georganna Hancock   •Juan Cole   •Avari   •Jakartass   •Java Jive: paradise is not all that it seems   •John Mc Dougall   •John Tyrrell   •La Antropologia Cautiva en Babilonia   •Less people, less idiots   •Preetam Rai   •Sean Doherty    •Tariq Nelson   •Virtually Islamic  




      Subscribe in NewsGator Online   Subscribe in Rojo   Add Beautiful Mind to Newsburst from CNET News.com   Add to Google   Add to My AOL   Subscribe in FeedLounge   Add to netvibes   Subscribe in Bloglines   Add to The Free Dictionary     Add to Bitty Browser   Add to Plusmo   Subscribe in NewsAlloy   Add to Excite MIX   Add Beautiful Mind to ODEO   Subscribe in podnova   Add to Pageflakes